Kepemimpinan adalah unsur yang fundamental
dalam menghadapi gaya dan perilaku seseorang. Hal itu merupakan potensi
untuk mampu membuat orang lain (yang dipimpin) mengikuti apa yang
dikehendaki pemimpinnya menjadi realita. Ia melibatkan unsur emosi yang
pada kenyataannya dapat selalu berubah. Menerapkan kepemimpinan tidak
selalu berjalan mulus. Boleh jadi karyawan yang dipimpin manajer merasa
ragu-ragu akan kemampuan manajer, tidak jelas apa dan mengapa manajer
menginstruksikan sesuatu, apatis terhadap manajer atau bahkan bisa saja
menunjukkan konflik dengan manajer. Karyawan yang baik menjadikannya
sebagai motivasi diri demi pengembangan diri di waktu sekarang dan masa depan.
Gaya manajemen dan kepemimpinan
yang diterapkan beberapa manajer mungkin menyaratkan adanya perbedaan
keterampilan diantara mereka. Seharusnya karyawan mengambil positifnya
dengan melakukan pengembangan diriuntuk motivasi diri ke
depan. Namun keduanya bukanlah sesuatu yang terpisah tetapi bersifat
inklusif. Keduanya saling berinteraksi bahkan saling memperkuat yang
bergantung pada situasi. Manajemen dan kepemimpinan merupakan elemen
organisasi yang utuh dalam mengorganisasikan para karyawan untuk
mencapai prestasi tertentu lewat proses pemotivasian dan pengembangan
rasa percaya diri. Karena itu keduanya bisa disatukan dan disebut
sebagai manajemen kepemimpinan. Jadi jika seseorang ingin menjadi
menjadi manajer handal, dia pasti membutuhkan kombinasi ketrampilan
dalam manajemen sekaligus dalam menerapkan ciri-ciri kepemimpinan (manajemen diri, manajemen kepemimpinan harus
digabungkan semua). Permasalahan yang kerap dihadapi manajer adalah
dalam situasi yang bagaimana dia harus melakukan sesuatu yang benar dan
kapan pula dia harus melakukan sesuatu dengan benar. Bagi yang ingin
latihan diri bisa mengikuti psychotronica.
Manajemen adalah bagian integral dari kepemimpinan.
Sesungguhnya, dapatlah dikatakan bahwa manajemen tidak bisa dipisahkan
dari kepemimpinan, dan sebaliknya. Dalam kaitan ini, berbicara tentang
manajemen berarti berbicara tentang kepemimpinan, karena pada saat
pemimpin melaksanakan upaya memimpin, ia memanejemeni. Fungsi manajemen :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling
Fungsi pengendalian adalah suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika diperlukan.
PERENCANAAN
jenis pernecanaan, yaitu: Perencanaan Stategis adalah perencanaan luas jangka panjang yang menguraikan tujuan organisasi. Perncanaan Taktis adalah perncanaan spesifik jangka pendek yang memberikan sasaran organisasional. Perencanaan Operasional adalah bagian dari perencanaan taktis dan melibatkan penetapan daftar waktu dan standar tertentu. Perencanaa kontingensi melibatkan pengembangan sekumpulan rencana alternatif seandainya rencana pertama tidak berhasil.
GAYA KEPEMIMPINAN
1. Gaya Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan yang demokratis ditandai oleh adanya suatu struktur yang pengembangannya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang kooperatif. Di bawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral tinggi, dapat bekerja sama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri sendiri.
2. Gaya Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter menggunakan pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan struktur, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi. Akan tetapi Kepemimpinan Otoriter yang memiliki pemimpin yang baik hati nurani nya, belum tentu hasil outputnya lebih buruk daripada Kepemimpinan Demokratis yang memiliki Pemimpin yang tidak memiliki kapasitas. Contohnya: Korea utara dengan otoriternya mampu berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas
Kepemimpinan yang bebas memberikan kekuasaan penuh pada bawahan, struktur organisasi bersifat longgar, pemimpin bersifat pasif. Peran utama pimpinan adalah menyediakan materi pendukung dan berpartisipasi jika dimintai bawahan.
PEMBERDAYAAN KARYAWAN
Pemberdayaan karyawan adalah memberikan karyawan otoritas dan tanggung jawab untuk merespon dengan cepat terhadap permintaan pelanggan. Pemampuan adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan pemberian pendidikan dan alat-alat yang dibutuhkan pekerja untuk menerima penguasaan pengambilan keputusan yang baru.
Tanpa pendidikan, pelatihan, bimbingan dan alat-alat yang tepat, pekerja tidak dapat memikul tanggung jawab untuk memuaskan pelanggan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar